Rhezha
Hussein, M.Si
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Phylum coelenterata terdiri atas
tiga kelas yaitu kelas hydrozoa, scypozoa, dan anthozoa. Semua bagian pada phylum ini seperti tentakel
tersusun dalam sebuah lingkaran yang mengelilingi tubuh yang terbentuk
silinder, Pola susunan ini disebut simetris radial. Phylum colenterata disebut juga knidaria yang
mempunyai knidoccyte yang berisi kapsul penyengat kecil yang disebut menatosit
dan terletak pada sel epidermis. Tiap
menatosit berisi gulungan benang kapiler
yang dapat ditembakan dengan danya rangsangan tertentu dan memiliki fungsi
sebagai tempat untuk berpegang dan sebagai alat pelindung yang dapat melumpuhkan dan memegang mangsa (Oemardjati dan Wardana,
2000).
Phylum Coelenterata disebut juga Cnidaria, berasal dari kata cnide
berarti sengat. Termasuk dalam phylum coelenterata ini antara lain ubur-ubur,
anemon dank oral. Coelenterata mempunyai
rongga pencernaan (gastrovascular) dan mulut tetapi tidak memiliki anus
(Sugiarti, 2004).
Tubuh semua phylum ini terdiri dari
dua lapis sel dengan mesoglea seperti jeli diantam kedua lapisan tersebut, akan
tetapi mesoglea mempunyai sel-sel yang tersebar dan oleh para ahli mesoglea di
anggap sebagai lapisan sel ketiga. Tubuh
terbentuk seperti silinder beronggga dengan satu lubang di satu ujung. Makanan masuk melalui lubang mulut dan kerongga
dalam yang disebut rongga gastrovaskuler, Rongga ini juga disebut selenteron
(Subowo, 2000).
1.2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan
dari praktikum ini adalah untuk mengetahui bentuk secara morfologi dan anatomi
serta dapat mengklasifikasikan phylum
coelenterata.
Manfaat praktikum sebagai bahan masukan untuk menambah ilmu pengetahuan
dan wawasan serta jenis-jenis phylum coelenterata
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Klasifikasi
Menurut Radiopetro (2001), ubur-ubur (Aurelia aurita) diklasifikasikan
sebagai berikut:
Gambar 3. Morfologi Ubur-ubur (A. aurita)
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Coelenterata
Class :
Scypozoa
Ordo :
Semaestonae
Famili :
Semaestomaceae
Genus :
Aurelia
Species : Aurelia aurita
Menurut Radiopoetro (2001), Anemon (Heteractric
crispa) di klasifikasikan sebagai berikut :
Gambar 4. Morfologi Anemon (H. crispa)
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Coelenterata
Class :
Anthozoa
Ordo :
Zoantharia
Famili :
Scypisthomae
Genus : Hetcractris
Species : Heteractic Crispa
Menurut Radiopetro (2001), Karang (Coral
sp.) di klasifikasikan sebagai
berikut :
Gambar 5. Morfologi Karang (Coral sp.)
Kingdom : Animalia
Phylum
: Coelenterata
Class :
Anthozoa
Ordo :
Madrepunaria
Genus :
Coral
Species : Coral sp.
2.2 Morfologi dan Anatomi
Phylum
coelenterata merupakan hewan tingkat rendah yang memiliki jaringan ikat yang
terdiri dari dua lapisan dan dua bentuk
polip yang berbentuk tabung, satu ujung tertutup dan merupakan tempat untuk
melekat pada subtract sedang lainnya dengan mulut yang terletak di
tengah-tengah biasanya dikelilingi oleh tentakel lunak, sedangkan medusa
merupakan individu yang berenang bebas dengan tubuh seperti gelatin, bentuknya mirip paying dan memiliki
mulut yang menonjol di tengah pada daerah cekung bawah (Aslan, 2007)
2.3 Habitat dan Penyebaranya
Phylum
coelenterata kebanyakan hidup dilaut, biasanya terdapat diperairan dangkal, dan
melekat pada substrat. Coelenterata pada salah satu kelasnya yaitu hydrozoa yang jumlahnya kurang lebih
2.700 jenis. Kelas scypozoa yang memiliki jumlah species yang lebih dikenal
dengan nama ubur-ubur, yang hampir
seluruhnya hidup dilautan dan kebanyakan menghuni perairan pantai sehingga
menimbulkan bahaya bagi perenang (Oemardjati dan Wardana, 2000).
2.4 Reproduksi dan Daur hidup
Pada
coelenterate reproduksi vegetatif dan generatif berlangsung secara metagenesis
(bergiliran). Secara vegetatif yaitu dengan membentuk tunas dan polip, dan
secara generatif yaitu dengan menghasilkan ovum (gamat betina ) dan
spermatozoid (gamat jantan) yang dihasilkan coelenterata berbentuk medusa,
medusa menghasilkan ovum dan spermatozoid yang dilepaskan ke air untuk melakukan pembuahan yang menghasilkan
zigot dan tumbuh menjadi larva (planula)
dimana planula akan berenang dan akhirnya akan menempel pada subtract yang
nantinya tumbuh menjadi polip muda dimana polip tumbuh dalam kelompok yang
seolah-olah satu individu (Wibowo, 2001)
2.5 Makan dan Kebiasaan Makan
Coelenterata
memakan zooplankton yang di lemahkan terlebih dahulu menggunakan nematosisnya
yang terdapat pada tentakelnya, makanan yang dicerna secara intraseluler
didalam rongga gastrovaskuler. Sisa
makanan yang tidak dicerna akan dikeluarkan melalui mulut yang juga berfungsi
sebagai anus (Brotowidjoya,2004)
2.6 Nilai Ekonomis
Beberapa Jenis coelenterata diperdagangkan sebagai bahan atau hiasan pada aquarium air
laut, bahkan dari beberapa jenis di
ekspor kesingapura, eropa, amerika dan kanada, biota tersebut di kemas dalam
kantong plastic berisi oksigen dengan suhu150 derajat celcius. Jenis-jenis tersebut misalnya Actinaria
aquma, ordo actibaria,diameternya 4-8 cm berwarna merah tua. Coelenterata yang dapat dikonsumsi yang
diperdagangkan aialah jenis ubur-ubur yang dikenal sebagai ubur-ubur asin
(Radiopetro, 2003).
III.
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada hari
Senin, tanggal 03 November 2009, pukul 10.00-12.00 wita, dan bertempat di
laboratorium Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Haluoleo, Kendari.
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada
praktikum ini dapat dilihat dalam
tabel 2 berikut ini.
No.
|
Alat dan Bahan
|
Kegunaan
|
1.
2.
3.
4.
|
A. Alat
Baki (dissecting- pan)
Pisau
Bedah (scalpel)
Pinset (forceps)
Lap kasar/
halus
B. Bahan
|
Untuk menyimpan objek yang diamati.
Mengiris dan membedah objek yang diamati.
Mengambil objek yang diamati.
Membersihkan alat-alat praktikum.
|
1.
2.
3.
|
Ubur-ubur
(Aurelia
aurita)
Aemon Laut
(Heteratric crispa)
Karang
( Coral sp.)
|
Objek yang
diamati.
Objek yang
diamati.
Objek yang
diamati.
|
Tabel 2.
Alat dan Bahan yang digunakan pada praktikum phylum Coelenterata beserta
kegunaanya.
3.3 Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum ini
adalah sebagai berikut :
- Melakukan pengamatan pada organisme yang
telah diambil dari perairan.
- Meletakkan organisme pada baki kemudian
mengidentifikasi bagian-bagian
organisme tersebut.
- Menggambar bentuk secaramorfologi dan anatomi
bagian-bagian organisme yang
telah diidentifikasi dan diberi keterangan
pada buku gambar.
IV.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1 Hasil pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum ini
adalah sebagai berikut :
1. Pengamatan Pada Kelas Anthozoa
Keterangan :
1. tentakel
2. mulut
3. nematocyst
4. outer
epidermis
Gambar 6. Morfologi coral (coral sp.).
Keterangan :
1. mouth
2. Tentakel
3. wall
4. incomplete
mesentery
5.longitudinal museles
6.pedal disc
7.complete mesentery
8.pharynx
9.gonads
10.transverse muscle
11.basilar muscle
Gambar 7. Morfologi Anemon (Heteracris
crispa)
2.
Pengamatan
Pada kelas Scypozoa
Keterangan :
1. dinding
tubuh luar
2. dinding
tubuh dalam
3. perut
4. organ kelamin
5.mulut
6.tentakel
Gambar 8. Morfologi ubur-ubur (Aurelia aurita)
4.2 Pembahasan
Pengamatan
pada karang (coral sp.) terlihat
seluruh bagian tubuh berbentuk polip dan hidup menempel, soliter dan berkoloni
membentuk rangka kapur, tentakel bolong mulut yang berhubungan dengan stomodeum
(gullet) biasanya mempunyai siphono
gglyph, rongga gastrovaskuler tersekat oleh septa vertical yang mengandung
nematosit dan gonad pada gastrodermis, dan tidak mempunyai pedal disk
(Oemardjati, 2000).
Pengamatan pada kelas scypozoa yaitu
ubur-ubur (Aurelia aurita) terlihat
bagian morfologi tubuhnya seperti jeli
(agar-agar). Bentuk tubuh dari ubur-ubur
tampakm seperti payung ,dan bagian tubuhnya terdiri dari velum, mulut, tentakel
pelindung dan payung dalam. Struktur tubuh dari ubur-ubur terdiri dari dua bentuk
yaitu polip dan medusa yang mengelami pertunasan, pada bagian tengah struktur
tubuh ubur-ubur terdapat mulut yang
digunakan untuk memasukkan mangsa yang kemudian memasukannya ke dalam manubrium
dalam proses pencernaan makanan, selain itu juga ditemukan manubrium yang
bercabang empat dan memanjang oral lobu yang berenda yang digunakan sebagai
tempat prosescreproduksi. Bagian luar
dari tubuh ubur-ubur berbentuk seperti payung yang bersifat gelatin dimana pada
tepinya terdapat deretan tentakel yang disebut tentakel pelindung yang
berfungsi melindungi ubur-ubur dari musuh, sedangkan bentuk luar yang
menyerupai payung digunakan untuk melindungi bagian dalam dari tubuh ubur-ubur
itu sendiri ( Radiopoetro.2002)
Pengamatan
pada kelas Anthozoa yaitu anemon , bentuk mulut seperti celah lonjong, pada salah
satu atau kedua ujungnya terdapat alur yang bercillia yang berfungsi
mengalirkan air ke rongga gastrovaskuler.
Beberapa jenis membuat liang di dalam lumpur dan pasir. Bagian utama ialah tabung yang besar dengan
dasar tabung pada kaki (pedal disc). Bagian dasar tersebut berfungsi untuk melekat
pada substrat yang keras. Disekitar
mulut anemon terdapat tentakel,oral disk yang merupakan tabung pipih
berhubungan secara langsung dengan rongga internal dan enteron. Bagian permukaan luar ditutupi oleh epidermis
dengan cilia di daerah oral disk, sedangkan anteron seluruhnya dibatasi oleh
lapisan gastrodermis (Subowo, 2000).
V.
SIMPULAN DAN
SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dari
phylum coelenterata maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
- Bentuk
morfologi phylum coelenterata terdiri atas dua yaitu polip dan medusa
- Phylum
coelenterata terdiri atas 3 kelas yaitu kelas hydrozoa, kelas scypozoa, dan
kelas
anthozoa.
5.2 Saran
Adapun
saran saya adalah dengan selesainya praktikum ini diharapkan kita dapat
mensosialisasikannya kepada masyarakat luas tentang manfaat dari phylum
coelenterata agar dapat di manfaatkan oleh masyarakat luas.
DAFTAR
PUSTAKA
Aslan, L.M.
2003. Penuntun Praktikum Avertebrata Air. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Haluoleo Kendari
Brotowidjoyo. 2004. Zoologi Dasar. Erlangga.
Jakarta.
Oemardjati, S.B. 2000.
Taksonomi Avertebrata. Universitas
Indonesia.Jakarta.
Radiopoetro.2002. Zoologi,
Erlangga . Jakarta.
Subowo, 2000. Zoo
avertebrata.Universitas institute pertanian. Bogor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar