Rabu, 27 November 2013

MAKALAH ARTHROPODA




Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu arthro yang berarti ruas dan podos yang berarti kaki. Jadi, Arthropoda berarti hewan yang kakinya beruas-ruas. Organisme yang tergolong filum arthropoda memiliki kaki yang berbuku-buku. Hewan ini memiliki jumlah spesies yang saat ini telah diketahui sekitar 900.000 spesies. Hewan yang tergolong arthropoda hidup di darat sampai ketinggian 6.000 m, sedangkan yang hidup di air dapat ditemukan sampai kedalaman 10.000 meter.
Ciri-ciri umum :
F Tubuh dan kaki yang beruas-ruas atau berbuku.
F Tubuh Arthropoda terdiri atas caput (kepala), toraks(dada), dan abdomen (perut) yang bersegmen-segmen.
F Bentuk tubuh simetri bilateral, triploblastik selomata, dan tubuhnya bersegmen.
F Tubuh ditutupi lapisan kutikula yang merupakan rangka luar (eksosketelon). Eksoskeleton tersusun dari kitin yang di sekresikan oleh sel kulit. Eksoskeleton melekat pada kulit membentuk perlindungan tubuh yang kuat.
F Memiliki organ sensoris yang sudan berkembang, seperti mata, penciuman, serta antena yang berfungsi sebagai alat peraba dan pencium
F System Saraf tangga tali yang disebut ganglia. Ganglia berfungsi sebagai pusat refleks dan pengendalian berbagai kegiatan
F Sistem peredaran darahnya merupakan sistem peredaran darah terbuka yang tidak memiliki kapiler darah
F Alat pencernaan makanan lengkap terdiri atas mulut, kerongkonganusus, dan anus
Secara morfologi Arthropoda dicirikan dengan badan yang beruas biasnya mencapai lebih dari 21 ruas, yang tiap ruasnya mempunyai sepasang anggota badan (appendages) namun sepasang anggota badan ini ada yang mereduksi atau berubah bentuk dan fungsi sesuai dengan kebutuhan masing-masing kelompok. Ciri penting lain adalah kelompok arthropoda tidak memunyai struktur tulang di dalam tubuhnya. Arthropoda mempunyai struktur dinding badan keras yang menutupi tubuh bagian luar untuk melindungi bagian dalam tubuh yang biasanya disebut eksosekeleton. Bagian paling luar mempunyai struktur yang paling keras dan diperkuat oleh khitin. Meskipun keras namun strukutur ini masih memungkinkan pergerakan di tiap ruas
Sistem pencernaan umum :
Sistem pencernaan Arthropoda terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Mulutnya dilangkapi dengan berbagai alat tambahan yang beragam, misalnya mandibula dan maksila pada belalang.
KLASIFIKASI ARTHROPODA
Arthropoda diklasifikasikan menjadi 20 kelas berdasarkan struktur tubuh dan kaki. Berikut ini akan diuraikan empat kelas diantaranya yang paling umum, yaitu Kelas Arachnoidea, Myriapoda, Crustacea, dan Insecta
1.    CRUSTACEA
Crustacea (dalam bahasa latinnya, crusta = kulit) memiliki kulit yang keras, Umumnya hewan Crustacea merupakan hewan akuatik contohnya udang / lobster. Hewan ini memiliki ciri khas, yaitu :
F Tubuh Crustacea bersegmen (beruas) dan terdiri atas sefalotoraks (kepala dan dada menjadi satu) serta abdomen (perut). Bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih lebar, sedangkan posterior (ujung belakang)nya sempit. Pada bagian kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu: 2 pasang antenna, 1 pasang mandibula, untuk menggigit mangsanya, 1 pasang maksilla, 1 pasang maksilliped. Maksilla dan maksiliped berfungsi untuk menyaring makanan dan menghantarkan makanan ke mulut. Alat gerak berupa kaki (satu pasang setiap ruas pada abdomen) dan berfungsi untuk berenang, merangkak atau menempel di dasar perairan.
F Peredaran darahnya terbuka dan tidak memiliki pembuluh darah kapiler.
Sistem Organ :
1)   Sistem pencernaan makanan : Makanannya berupa bangkai atau tumbuhan dan hewan lain. Namun ada juga yang bersifat parasit pada organisme lain. Alat pencernaannya terdiri atas tiga bagian, yaitu : a) Tembolok, b)  Lambung otot, c) Lambung kelenjar
Di dalam perut Crustacea terdapat gigi-gigi kalsium yang teratur berderet secara longitudinal. Selain gigi kalsium ini terdapat pula batu-batu kalsium gastrolik yang berfungsi mengeraskan eksoskeleton (rangka luar) setelah terjadi eksdisis (penegelupasan kulit). Urutan pencernaan makanannya dimulai dari mulut, kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus dan anus. Hati (hepar) terletak di dekat lambung. Sisa-sisa metabolisme tubuh diekskresikan lewat kelenjar hijau.
2)   Sistem peredaran darah : Sistem peredaran darah Crustacea disebut peredaran darah terbuka karena beredar tanpa melelui pembuluh darah. Darah tidak mengandung hemoglobin (Hb) melainkan hemosianin yang daya ikatnya terhadap oksigen rendah.
3)   Sistem respirasi / pernapasan : Crustacea bernapas umumnya dengan insang, kecuali yang bertubuh sangat kecil dengan seluruh permukaan tubuhnya dan memiliki sebuah jantung untuk memompa darah.
4)   Alat indera dan sistem syaraf : Alat indera berupa sepasang mata majemuk (faset) bertangkai yang berkembang dengan baik. Alat pencium dan peraba berupa dua pasang antena. Sistem syarafnya berupa tangga tali. Pada sistem syarafnya terjadi pengumpulan dan penyatuan ganglion dan dari pasangan-pasangan ganglion keluar syaraf yang menuju ke tepi.
5)   Sistem reproduksi : Sistem reproduksinya bersifat diesis (berkelamin satu). Pembuahan terjadi secara eksternal. Telur menetas menjadi larva yang sangat kecil, berkaki tiga pasang dan bersilia.
Klasifikasi Crustacea :
1)   Entomostraca (udang tingkat rendah). Hewan ini dikelompokkan menjadi empat ordo, yaitu:
a.    Branchiopoda, Hewan ini sering disebut kutu air dan merupakan salah satu penyusun zooplankton, Contoh: Daphnia pulex dan Asellus aquaticus.
b.    Ostracoda, Hidup di air tawar dan laut sebagai plankton, tubuh kecil dan dapat bergerak dengan antena, Contoh: Cypris candida, Codona suburdana
c.    Copecoda, Cyclops. Hidup di air laut dan air tawar, dan merupakan plankton dan parasit, segmentasi tubuhnya jelas, Contoh: Argulus indicus, Cyclops.
d.   Cirripedia, hidup di laut melekat pada batu atau benda lain, Contoh: Bernakel, Sacculina.
2)   Malakostraca (udang tingkat tinggi). Hewan ini dikelompokkan dalam tiga ordo, yaitu:
a.    Isopoda, Tubuh pipih, dorsiventral, berkaki sama, Contoh: Onicus asellus (kutu perahu)
b.    Stomatopoda, Hidup di laut, bentuk tubuh mirip belalang sembah dan mempunyai warna yang mencolok, Contoh: Squilla empusa (udang belalang).
c.    Decapoda, Yang termasuk ordo ini adalah udang dan ketam. Hewan ini mempunyai sepuluh kaki, contoh : Penacus setiferus (udang windu),
Jenis Crustacea yang menguntungkan manusia dalam beberapa hal, antara lain :
! Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misal udang, lobster dan kepiting.
! Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan ikan, misal anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda
Beberapa Crustacea yang merugikan antara lain:
! Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.
! Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda.
! Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.

2.    INSECTA
Insecta (dalam bahasa latin, insecti = serangga), Hewan ini merupakan satu-satunya kelompok invertebrata yang dapat terbang, contohnya belalang /kupu-kupu. Ciri khususnya adalah
F kakinya yang berjumlah enam buah. Karena itu pula sering juga disebut hexapoda.
F Tubuh insecta beruas-ruas, terdiri atas segmen :
1)   kepala (cephalo) terdapat : Sepasang mata faset (majemuk), Sepasang antena/alat peraba, Tiga pasang alat mulut
2)   Dada (toraks terdapat tiga pasang kaki yang beruas-ruas
3)   Perut (abdomen) terdiri atas ± 11 ruas.
F Hewan ini mengalami metamorphosis
Sistem Organ Insecta :
1)   Sistem pernapasan : Organ pernapasan berupa trakea berspirakel yang terletak di kanan-kiri pada tiap ruas, sebagian larva bernapas dengan insang trakea pada bagian perutnya
2)   Sistem pencernaan makanan : Sistem pencernaan makanan pada beberapa jenis serangga terjadi di mulut, kerongkongan, lambung depan, lambung otot, lambung kelenjar, usus dan anus (dubur). Makanan dicerna secara mekanis di lambung otot dan secara kimiawi di lambung kelenjar.
3)   Sistem peredaran darah : Tipe sistem peredaran darahnya adalah terbuka (lakunair), tidak mempunyai pembuluh balik (vena). Darah tak mengandung hemoglobin (Hb) sehingga tidak mengangkut oksigen atau karbondioksida tetapi hanya berfungsi mengangkut makanan.
4)   Sistem syaraf : Sistem syarafnya disebut tangga tali dengan penerima rangsangan berupa :a. mata faset (majemuk)b. antenac. alat pembuat suara (dan alat pendengar.
5)   Sistem ekskresi : Pengeluaran zat sisa melalui pembuluh Malpighi.
6)   Sistem reproduksi : insecta kadang-kadang mengalami partenogenesis maupun paedogenesis. Partenogenesis ialah perkembangan embrio tanpa dibuahi oleh spermatozoid, misalnya lebah. Sedangkan paedogenesis ialah partenogenesis yang berlangsung di tubuh larva, misalnya Diptera.Dalam perkembangan menuju dewasa, Insecta mengalami perubahan bentuk luar dan dalam dari fase telur ke tingkat dewasa yang disebut metamorfosis. Fertislisasinya internal, artinya pembuahan sel telur pleh spermatozoid berlangsung di dalam tubuh induk betina.
7)   Pergiliran keturunan :
Belalang                                                          Rayap
             
Klasifikasi Insecta
Berdasarkan ada atau tidaknya sayap, Insecta dibedakan menjadi dua (2) subkelas, yaitu :
1)   Apterygota (tak bersayap) ; berukuran  kecil sekitar 0,5 cm dan memiliki antena panjang, Contoh : hewan kelas ini adalah kutu buku.
2)   Pterygota (bersayap), merupakan kelompok insecta yang sayapnya berasal dari tonjolan luar dinding tubuh yang disebut Eksopterigota. Kelompok lain yang sayapnya berasal dari tonjolan dalam dinding tubuh disebut Endopterigota.
Insecta yang menguntungkan :
! Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah sangat membantu para petani karena dapat membantu proses penyerbukan pada bunga.
! Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Misal: lebah madu (Apis mellifera).
! Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang dapat menghasilkan sutra (contoh: Bombix mori).
! Untuk obat-obatan tradisional, misalnya madu (Apis dorsata,Apis indica, Apis melifera)
! Beberapa Insecta tanah berperan sebagai “traktor alami”.
Beberapa insecta yang merugikan antara lain :
! Menularkan beberapa macam bibit penyakit seperti tifus, kolera dan disentri oleh lalat dan kecoak. Penyakit demam berdarah dan malaria di sebarkan oleh nyamuk.
! Merusak tanaman budidaya manusia, misal: belalang, kumbang kelapa, ulat.
! Menyebabkan penyakit pada tanaman, misal: Nilapervata lugens (wereng) menyebabkan penyakit virus tungro, belalang (walang sangit) yang mengisap cairan biji padi muda sehingga tanaman padi menjadi puso.
! Parasit pada manusia (mengisap darah), misal: nyamuk, kutu kepala dan kutu busuk.
! Merusak bahan makanan yang disimpan (tepung, kedelai) oleh berbagai Coleoptera, misal: kumbang beras, kepik.
! Dapat merusak bahan bangunan, misal: kumbang kayu dan rayap.

3.    ARACHNOIDEA
 gbr laba-laba
Arachnoidea (dalam bahasa yunani, arachno = laba-laba) disebut juga kelompok laba-laba. Cirri-ciri Arachnida, sbb :
F Tubuh bersegmen terdiri atas sefalotoraks. Di bagian sefalotoraks terdapat organ-organ berikut ini :
1)   Empat (4) pasang kaki
2)   Delapan (8) buah mata sederhana di bagian depan
3)   Satu (1) pasang kalisera (taring pisau mengandung racun berbentuk gunting atau catut untuk melumpuhkan mangsa)
4)   Sepasang pedipalpus yang berfungsi sebagai indera, tangan maupun alat untu melakukan kopulasi.
5)   Suatu organ di depan anus yang menghasilkan sutera disebut spinerets.
F abdomen yang tak beruas
F Alat gerak Arachnida berupa empat pasang kaki dan satu pasang pedipalpus untuk memegang makanan.
Sistem Organ Arachnoidea :
1)   Sistem respirasi : Organ respirasi berupa paru-paru buku yang terletak di daerah perut depan.
2)   Sistem Pencernaan : Makanan ditangkap dengan jaring tepi dan ada pula yang diisap dari inangnya oleh Arachnida yang hidup sebagai parasit. Alat pencernaan makanan berturut-turut mulai dari mulut –> perut –> usus halus –> usus besar –> kantung –> feses –> anus. Alat pencernaan dilengkapi dengan 5 pasang usus buntu yang terletak dibagian depan dan hati di bagian abdomen.
3)    Sistem peredaran darah : Sistem peredaran darahnya terbuka dan menggunakan jantung pembuluh serta arteri. Jantung pembuluh terdiri dari kantung otot yang memiliki ostium di setiap ruas
4)   Sistem syaraf : Sistem syarafnya berupa persatuan ganglion-ganglion yang disebut sistem syaraf tangga tali.
5)   Alat indera : Alat indera terdiri atas delapan buah mata sederhana dan sepasang pedipalpus yang fungsinya mirip antena.
6)   Sistem reproduksi : Reproduksi terjadi secara seksual, yaitu dengan persatuan ovum dan sperma yang terjadi dalam tubuh betinanya (fertilisasi internal). Hewan jantan dan betina terpisah (diesis). Ada yang ovipar, ovovivipar dan vivipar.
7)   Daur hidupnya : mengalami 4 fase, yaitu telur –> larva –> nimfa –> dewasa.
Klasifikasi Arachnoidea :
Arachnida terdiri atas 3 ordo, yaitu :
1)   Scorpionida : memiliki alat penyengat beracun pada segmen abdomen terakhir, contoh hewan ini adalah kalajengking
2)   Arachnida : memiliki kelenjar beracun pada kaliseranya (alat sengat), contoh hewan ini adalah Laba-laba serigala (Pardosa amenata),
3)   Arcarina :  tubuh tidak berbuku-buku, umumnya parasit pada burung dan mamalia termasuk manusia, contohnya : Caplak kudis (Sacroptes scabiei)
Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga, terutama serangga hama, amun, hewan-hewan Arachnida lebih banyak merugikanmanusia, terutama hewan-hewan Acarina, yaitu:
! Sarcoptes scabei, menyebabkan gatal atau kudis pada manusia
! Prosoptes equi, menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci,dan kuda
! Todectes cynotis, (tungau kudis telinga) menyerang anjing dan kucing
4.    MYRIAPODA
Myriapoda (dalam bahasa yunani, myria = banyak, podos = kaki) merupakan hewan berkaki banyak, Myriapoda hidup di darat pada tempat lembap, misalnya di bawah daun, batu, atau tumpukan kayu.Bagian tubuh Myriapoda sulit dibedakan antara toraks dan abdomen. Cirri-cirinya sbb :
F Dibagian kepala terdapat satu pasang antena sebagai alat peraba dan sepasang mata tunggal (ocellus)
F Penambahan jumlah segmen terjadi pada setiap pergantian kulit
F Tubuhnya memanjang seperti cacing
F Setiap segmen terdapat lubang respirasi yang disebut spirakel
F Alat gerak pada kelompok hewan chilopoda adalah satu pasang kaki disetiap segmen perut kaki, sedangkan pada Diplopoda terdapat dua pasang kaki pada tiap segmen perut, kecuali segmen terakhirnya.
Sistem Organ Myriapoda :
1)   Sistem pencernaan : Saluran pencernaannya lengkap dan mempunyai kelenjar ludah. Chilopoda bersifat karnivor dengan gigi beracun pada segmen pertama, sedangkan Diplopoda bersifat herbivor, pemakan sampah dan daun-daunan.
2)   Sistem respirasi : Organ pernapasan berupa satu pasang trakea berspirakel yang terletak di kanan kiri setiap ruas, kecuali pada Diplopoda terdapat dua pasang di tiap ruasnya.
3)   Sistem peredaran darah : Sistem peredaran darahnya bersifat terbuka. Organ transportasi berupa jantung yang panjang dan terletak memanjang di bagian punggung tubuh. Pada Chilopoda terdapat sepasang ostium di tiap segmen, sedangkan pada Diplopoda terdapat dua pasang ostium di tiap segmen. Darah tidak berwarna merah karena tidak mengandung hemoglobin (Hb), melainkan hemosianin yang larut dalam plasma. Dari jantung darah dipompa ke dalam arteri ke tiap segmen, dan kembali ke jantung lewat hemosoel (rongga tubuh yang mengambil bagian dalam peredaran darah).
4)   Sistem ekskresi : Organ ekskresi berupa dua pasang pembuluh Malpighi yang bertugas mengeluarkan cairan yang mengandung unsur Nitrogen (N).
5)   Sistem syaraf : Sistem syarafnya disebut syaraf tangga tali dengan alat penerima rangsang berupa satu pasang mata tunggal dan satu pasang antena sebagai alat peraba.
6)   Sistem reproduksi : Reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuan ovum dan sperma (fertilisasi internal). Myriapoda ada yang vivipar dan ada yang ovipar.
Klasifikasi Myriapoda :
Myriapoda dibedakan menjadi dua sub kelas, yaitu :
1)   Chilopoda : Mencakup berbagai macam lipan (kelabang) yang memiliki panjang hingga 26 cm, Contoh hewan ini adalah kelabang (scutigera sp.).
 gbr kelabang
2)   Diplopoda, Mencakup berbagai macam lengkibang (luing), Bila terganggu hewan ini akan menggulungkan tubuhnya dan pura-pura mati. Contoh hewan ini adalah kaki seribu (lulus sp.).
 gbr Kaki seribu
Peranan Myrapoda bagi kehidupan manusia
Myriapoda dapat dikatakan tidak memberi keuntungan bagi kehidupanmanusia. Bahkan ada beberapa yang dianggap mengganggu meski tidak membahayakan. Namun, Myriapoda ternyata mempunyai andil dalammemecah bahan-bahan organik atau serasah untuk membentuk humus.             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar